KENDAL – Maksimalkan potensi lahan yang dimiliki, Lapas Terbuka Kendal tambahkan lima belas tanaman jambu jenis Buto Ijo dan Sugar Barbie yang merupakan varietas unik asal Taiwan.
Kepala Seksi Bimbingan Narapidana/Anak Didik dan Kegiatan Kerja Lapas Terbuka Kendal, Ari Rahmato menuturkan bahwa tanaman jambu varietas baru ini didatangkan dari Green Garden Nursery yang beralamat di Pegandon, Kendal.
Baca juga:
Pertanian Organik, Pertanian Masa Depan
|
“Tanaman Jambu yang kami datangkan berumur kurang lebih satu tahun. Akan kami pindahkan dari planter bag untuk ditanam disekitar area perikanan Lapas Produktif Kendal, ” tutur Ari, Senin (07/11/2022).
Ari menambahkan, buah buahan yang dibudidayakan dengan teknik sambung (okulasi) tersebut memiliki karakter hasil panen yang cukup unik.
“Jambu buto ijo ini sangat menarik, ukurannya jauh lebih besar dari jambu air pada umumnya dan rasanya lebih manis serta segar, ” tambahnya.
Baca juga:
Kasad Panen Raya Padi Unggulan di Karawang
|
Ari menjelaskan bahwa bibit yang bagus tidak serta merta menjamin hasil panen juga bagus. Perawatan ekstra dan kondisi alam menjadi faktor pendukung untuk mendapatkan hasil panen yang maksimal. Untuk mendapat hasil panen yang maksimal dipengaruhi oleh 50?ktor genetika bibit, 50% selanjutnya adalah perawatan ekstra dan kondisi alam.
Rencana kedepan 100 pohon mangga varietas baru berjenis Red Ivory dan Yuwen juga akan ditanam di Lahan Produktif LPK Kendal.
Kemudian, Rusdedy selaku Kalapas Terbuka Kendal menambahkan bahwa penggalian potensi berupa penanaman tanaman buah ini merupakan salah satu terobosan Lapas Terbuka Kendal dalam menyukseskan program Agrofarm yang ada di Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) Lapas Terbuka Kendal.
“Harapannya, tidak lama lagi sudah bisa kita panen bersama. Bayangkan, betapa menariknya mengunjungi Agrofarm Lapas Terbuka Kendal, kita bisa memetik dan menikmati langsung buah-buahan yang tergolong varietas unik, mulai dari mangga, jambu, hingga kelapa kopyor, " terang Rusdedy.
“Jika nantinya hasil panen telah memenuhi harapan, akan kita kembangkan budidaya tanaman tersebut agar bibitnya bisa dibawa pulang oleh pengunjung untuk ditanam di rumah, ” pungkas Rusdedy.
(N.Son/***)